YAA WAILANA :
Wahai celakalah kita, demikian kata orang-orang kafir sewaktu bangun di akhirat nanti,
Wahai celakalah kita, demikian kata orang-orang kafir sewaktu bangun di akhirat nanti,
سُوۡرَةُ المَائدة
فَبَعَثَ ٱللَّهُ غُرَابً۬ا يَبۡحَثُ فِى ٱلۡأَرۡضِ لِيُرِيَهُ ۥ كَيۡفَ يُوَٲرِى سَوۡءَةَ أَخِيهِۚ قَالَ يَـٰوَيۡلَتَىٰٓ أَعَجَزۡتُ أَنۡ أَكُونَ مِثۡلَ هَـٰذَا ٱلۡغُرَابِ فَأُوَٲرِىَ سَوۡءَةَ أَخِىۖ فَأَصۡبَحَ مِنَ ٱلنَّـٰدِمِينَ (٣١)[5/31] Maka Allah membangkitkan seekor gagak mengorek di tanah untuk diperlihatkan betapa dia harus menutupi tubuh saudaranya. Dia katakan: "Hai nasibku, apakah aku dapat berlepas diri bersamaan dengan gagak ini lalu aku tutupi tubuh saudaraku?" Maka jadillah dia termasuk orang-orang menyesal. (16/89, 23/40, 26/157).سُوۡرَةُ هُود
قَالَتۡ يَـٰوَيۡلَتَىٰٓ ءَأَلِدُ وَأَنَا۟ عَجُوزٌ۬ وَهَـٰذَا بَعۡلِى شَيۡخًاۖ إِنَّ هَـٰذَا لَشَىۡءٌ عَجِيبٌ۬ (٧٢)[11/73] Mereka berkata: "Herankah engkau tentang perintah Allah? Rahmat Allah dan berkah-NYA atasmu penghuni rumah, bahwa DIA terpuji, berkecukupan." (19/9, 51/30)سُوۡرَةُ الکهف
وَوُضِعَ ٱلۡكِتَـٰبُ فَتَرَى ٱلۡمُجۡرِمِينَ مُشۡفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَـٰوَيۡلَتَنَا مَالِ هَـٰذَا ٱلۡڪِتَـٰبِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً۬ وَلَا كَبِيرَةً إِلَّآ أَحۡصَٮٰهَاۚ وَوَجَدُواْ مَا عَمِلُواْ حَاضِرً۬اۗ وَلَا يَظۡلِمُ رَبُّكَ أَحَدً۬ا (٤٩)[18/49] Dan diletakkan ketetapan lalu engkau lihat orang-orang berdosa prihatin tentang yang ada di sana, dan mereka katakan : "Wahai nasib kami, kenapa ketetapan ini tidak meninggalkan yang kecil, juga tidak yang besar, kecuali mencatatkan semuanya." Mereka dapati hadir apa yang telah mereka kerjakan, dan tidaklah Tuhan-mu menzalimi seseorang. (23/62, 53/40, 84/11)سُوۡرَةُ الاٴنبیَاء
وَٱقۡتَرَبَ ٱلۡوَعۡدُ ٱلۡحَقُّ فَإِذَا هِىَ شَـٰخِصَةٌ أَبۡصَـٰرُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يَـٰوَيۡلَنَا قَدۡ ڪُنَّا فِى غَفۡلَةٍ۬ مِّنۡ هَـٰذَا بَلۡ ڪُنَّا ظَـٰلِمِينَ (٩٧)[21/97] Dan semakin dekat janjian logis, ketika itu terbelalak pemandangan orang-orang kafir : "Celakalah kita, sungguh kita dalam kelengahan tentang ini, malah kita orang-orang zalim." (24/24, 67/27, 78/18)سُوۡرَةُ الفُرقان
يَـٰوَيۡلَتَىٰ لَيۡتَنِى لَمۡ أَتَّخِذۡ فُلَانًا خَلِيلاً۬ (٢٨)[25/28] "Hai celaka, alangkah baiknya aku tidak mengadakan si Anu jadi pengatur." (20/111, 23/62, 37/26)
قَالُواْ يَـٰوَيۡلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا مِن مَّرۡقَدِنَاۜۗ هَـٰذَا مَا وَعَدَ ٱلرَّحۡمَـٰنُ وَصَدَقَ ٱلۡمُرۡسَلُونَ (٥٢)[36/52] Mereka katakan : "Hai celakalah kita, siapakah yang membangkitkan kita dari tempat tidur kita. Inilah yang ARRAHMAN janjikan, dan benarlah para utusan." (6/30, 10/45, 28/75)سُوۡرَةُ الصَّافات
وَقَالُواْ يَـٰوَيۡلَنَا هَـٰذَا يَوۡمُ ٱلدِّينِ (٢٠)[37/20] Dan mereka katakan : "Celakalah kita, inilah Hari agama." (1/4, 17/52, 83/11)سُوۡرَةُ القَلَم
قَالُواْ يَـٰوَيۡلَنَآ إِنَّا كُنَّا طَـٰغِينَ (٣١)[68/31] Mereka katakan: "Hai nasib kami, bahwa kita pelanggar hukum." (19/67, 78/22)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar