SEKILAS MEMAHAMI FILSAFAT
ARTI LINGUSITIK
Secara harfiyah atau literal, filsafat [arab] atau filosofi (philosophy, inggris < philosophia, yunani), berarti cinta akan kebijaksanaan (love of wisdom); dari bahasa Yunani, phileos = cinta, dan sophia = kebijaksanaan. Dan filsuf atau filosofer (philosopher), berarti pembelajar filsafat, pemilsafat, atau ahli filsafat.
Sebagai pengetahuan, filsafat tak dapat didefinisikan secara tepat karena subjek sedemikian rangkap atau kompleks dan sedemikian bertentangan atau kontroversial. Filsuf berbeda memiliki pandangan dan wawasan berbeda, rangkum pemikiran, cara dan metoda berbeda.
Filsafat bukan satu pelajaran mudah didefinisikan, dan para filsuf sendiri tak pernah sepakat terhadap tiap definisi jelas tentang subjek mereka. Sebaliknya, pertanyaan "apakah filsafat?" itu sendiri adalah pertanyaan filosofik, kemungkinan akan dijawab dengan cara yang agak berbeda oleh para filsuf pemilik sekolah pemikiran berbeda.
ARTI PRAKTIS
Secara umum dan global, filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Sehingga berfilsafat mengandung arti berpikir. Meski demikian tak semua berfikir berarti berfilsafat. Berfilsafat berarti berpikir serius atau dengan kesungguhan secara mendalam untuk menjelaskan tentang kebenaran sesuatu hal.
PERBEDAAN FILSAFAT DENGAN SAINS
Ilmu dalam arti ilmu pengetahuan atau sains, membatasi pemeriksaan, penyelidikan, dan penelitian pada hanya satu bagian atau lingkup terbatas dan tertentu dari keberadaan alam dan segala isinya. Seperti, geologi atau ilmu bumi hanya berurusan dengan bumi, biologi atau ilmu hayat hanya berurusan dengan organisme hidup, linguistika atau ilmu bahasa hanya berurusan dengan bahasa, dan lain sebagainya.
Jadi tiap ilmu tak mencakup hal dibahas dan dikupas oleh ilmu lain. Sedangkan sebaliknya, filsafat memeriksa, menyelidiki, dan meneliti seluruh kenyataan dibahas oleh semua ilmu, dan bagaimana hubungannya kenyataan tersebut satu terhadap yang lain sebagai satu kesatuan utuh. Filsafat memandang semesta alam sebagai satu keberadaan yang tak dibagi, membahas dan mengupas tiap sesuatu dan bagaimana kaitan tiap sesuatu dengan sesuatu yang lain secara tanpa batas.
Sains secara umum dan mendasar, membahas dan mengupas sebab dan akibat peristiwa atau kejadian sesuatu. Sedangkan filsafat mengetahui dan memahami inti dan hakekatnya. Jika sains dalam pembahasannya harus menjawab pertanyaan: "bagaimanakah dan mengapakah demikian", maka filsafat membahasnya jauh lebih mendalam lagi dengan menjawab pertanyaan: "apakah ia sebenarnya, darimanakah asalnya, dan kemanakah akhirnya?"
Jadi filsafat bukan ilmu atau sains, melainkan induk atau titik asal dan sekaligus titik kembali dari segala ilmu. Ketika berbagai ilmu sulit menemukan batasnya dan menemukan interseksi dengan ilmu lain, maka filsafat adalah penyelesaiannya.
BEBERAPA DEFINISI TERMINOLOGIK FILSAFAT
Karena lingkup dan rangkum filsafat sangat luas dan hampir tanpa batas, dan filsuf berbeda memberikan batasan berbeda satu terhadap lainnya, dan cendrung menekankan kepada hal yang menjadi perhatiannya, maka hampir tak mungkin mendefinisikan filsafat secara lengkap dan jelas hanya dalam beberapa kalimat singkat dan ringkas. Berikut adalah beberapa definisi filsafat yang penulis rangkum dari berbagai sumber, dan penulis kategorikan dalam beberapa kelompok.
1. DEFINISI DASAR
2. DEFINISI MENURUT BEBERAPA FILSUF
3. DEFINISI BERKAITAN DENGAN PANDANGAN FILSUF
4. DEFINISI BERKAITAN DENGAN KEPERCAYAAN ATAU KEYAKINAN
5. DEFINISI BERKAITAN DENGAN PEMBELAJARAN
6. DEFINISI UMUM DAN KONKLUISV
Filsafat berkaitan dengan peningkatan pemahaman manusia tentang dunia dan bagaimana manusia harus hidup didalamnya. Ini terdiri dalam bersungguh-sungguh dan berkelanjutan untuk mencapai kebenaran, atau, dimana kebenaran bukan merupakan sasaran tepat, untuk sampai pada posisi paling beralasan tentang isu-isu penting.
Filsafat adalah bidang studi atau pembelajaran yang meliputi subbidang beragam seperti logika, metafisika, epistemologi, estetika, dan etika, dimana orang mengajukan pertanyaan seperti apakah Tuhan ada, apa hakikat kenyataan, apakah pengetahuan adalah memungkinan, dan apa yang membuat tindakan benar atau salah.
Metoda dasar filsafat adalah penggunaan penalaran untuk menilai argumen-argumen mengenai pertanyaan-pertanyaan ini. Namun, ruang lingkup dan metodologi pasti filsafat tidak kaku. Apa yang dianggap sebagai filsafat itu sendiri diperdebatkan, dan beragam di sepanjang tradisi filsafat.
Seperti telah dijelaskan pertama diatas, istilah filsafat berasal dari kata Yunani, philo sophia, yang berarti "cinta akan kebijaksanaan", atau kurang umum "teman kebijaksanaan". Banyak filsuf Yunani kuno membedakan keinginan untuk kebijaksanaan dari keinginan untuk berbagai hal material, keburukan, dan kepuasan keinginan tubuh.
Definisi kebijaksanaan untuk kebanyakan orang Yunani kuno hampir pasti tentang kebajikan dan keinginan untuk pengetahuan dan pendapat tidak palsu. Namun, istilah ini sangat sulit untuk menentukan definisi filsafat modern kini, karena keragaman gagasan yang telah diberi label sebagai filsafat.
Kamus Penguin Filsafat mendefinisikan filsafat sebagai studi tentang "konsep paling mendasar dan konsep umum dan prinsip-prinsip terlibat dalam pemikiran, tindakan, dan keyataan", Ensiklopedia Penguin mengatakan bahwa filsafat berbeda dari sains atau ilmu pengetahuan dalam bahwa pertanyaan-pertanyaan filsafat tak dapat dijawab secara empirik, dan dari agama dalam bahwa filsafat tak menyediakan tempat untuk iman atau wahyu. Namun, titik-titik ini dipertanyakan oleh Kamus Oxford Filsafat, yang menyatakan: "Akhir abad ke-20 ... lebih suka untuk melihat refleksi filosofis sebagai kelanjutan dengan praktik terbaik dari tiap bidang penyelidikan intelektual." Memang, banyak spekulasi dari filsuf awal di bidang filsafat alam akhirnya membentuk dasar bagi penjelasan ilmiah modern pada berbagai subyek.
Secara informal, filsafat bisa merujuk ke pandangan dunia umum atau ke etika tertentu atau kepercayaan.
SEJARAH SINGKAT FILSAFAT
Berdasar pada pengamatan dan penelitian penulis [Achmad Firwany], secara historik dan kronologik, kemungkinan besar, filsafat dikembangkan oleh mantan para pengikut nabi dan rasul Músá (Moses) (±1300-1130 SM, ±170 tahun), pasca "eksodus" dari Thebes, ibukota Mesir, ke Kana`an, di gurun Sinai [sekarang Iraq], menyebrangi Laut Merah | Laut Buluh (Red Sea | Reed Sea), yang penulis perkirakan berlangsung sekitar ±1223, dipimpin oleh Musa dalam usia sekitar ±77 tahun, dimana selanjutnya Műsä memimpin mereka di Sinai (±1223-1183, ±40 tahun), hingga usia ±117 tahun.
Di Dunia Barat, filsafat memiliki sumber bisa dilacak diantara orang-orang Yunani di Asia Minor pada abad ke6 SM. Filsafat sebagaimana ia muncul dari mitos dan puisi, mulai sebagai spekulasi pada konstituen akhir dan asal-usul alam semesta.
PEMBAGIAN BABAK FILSAFAT
Berdasarkan pada zamannya, filsafat dapat dibedakan atas:
FILSAFAT KLASIK
Secara historik, filsafat muncul dari keheranan, keingintahuan, dan keinginan manusia untuk mengetahui dan mengerti sesuatu.
Selama berabad-abad, para filsuf telah berupaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti, apa arti dan maksud kehidupan? Bagaimana kita tahu apa yang kita ketahui? Apakah Tuhan itu ada? Apa artinya untuk memiliki kesadaran? Dan, Apakah nilai moral?
Filsafat adalah pembelajaran yang berusaha untuk memahami misteri keberadaan dan kenyataan. Ia mencoba untuk menemukan hakekat kebenaran dan pengetahuan dan untuk menemukan apa nilai dasar dan keutamaan dalam kehidupan. Ia juga mengkaji hubungan antara manusia dan alam dan antara individu dan masyarakat.
Filsafat sehingga adalah suatu bentuk kebutuhan satu proses analisa, kritikisme, interpretasi, dan spekulasi.
FILSAFAT MODERN
Filsafat modern adalah disiplin akademik yang melatih nalar dan logika dalam upaya untuk memahami kenyataan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang pengetahuan, hidup, moralitas dan hakekat manusia, alam, dan segala keberadaan.
Meski banyak topik asli filsafat telah berkembang menjadi bidang pembelajaran lain dari waktu ke waktu, disiplin tetap kaya dan beragam. Filsafat modern berisi beberapa cabang utama pemikiran, yang dirangkum sejak perkembangan filsafat klasik, masing-masing dengan fokus unik mereka sendiri.
CAKUPAN FILSAFAT TEORITIS, filsafat alam dan manusia
CAKUPAN FILSAFAT PRAKTIS, filsafat moral dan sosial
BEBERAPA PENGELOMPOKAN FILSAFAT
Filsafat Akademika Atau Institusional
Platonisme. Platonian filsafat, atau filsafat Akademi. Philosphy bahwa Plato (427-347 SM) diajarkan di Akademi dekat Athena.
Filsafat Transkendal Atau Spiritual
Filosofi yang memperlakukan kebenaran transendal, kebenaran intuitif, sebagai lawan filosofi empiris.
Filsafat Empirikal Atau Logikal
Aristotelianisme, Aristotelian filsafat, atau filsafat Cyceum tersebut. Filsafat sebagai taugh oleh Aristotles (384-322 SM), murid dari Plato. Filosofi bahwa dengan contisent pada pengetahuan adventious peroleh oleh pengalaman.
Filsafat Epikurianisme
Epicurianism. Epicurean filsafat, atau filsafat surga. Filosofi bahwa Epicurus (342-270 SM) diajarkan dalam Taman Athena, yang mempertahankan kebebasan dari rasa sakit dan ketenangan pikiran merupakan baik kepala, yang bisa diperoleh dengan kontrol diri dan mengejar kebajikan; keliru refarsed sebagai pholosopher kesenangan dan indugence dari indra.
Filsafat Stoikisme
Stoicisme. Filsafat dari Serambi. Filsafat yang Zeno (342-270 SM), pendiri sekolah Stoic, mengajar di Serambi dari Pecide di Athena.
Filsafat Metafisikal
Filosofi sebagai ontologi atau critism dari kategori.
Filsafat Dogmatik Atau Spekulativ Atau Deduktiv
Filosofi yang menyimpulkan kesimpulan dari asumsi, sebagai lawan dari filsafat eksperimental atau induktif.
Filsafat Bacon Atau Eksperimental Atau Induktiv
Filsafat seperti yang diajarkan oleh Francis Bacon (1561-1526) dan Galileo Galilei (1564-1642). Benar ilmu pengetahuan, filsafat yang menolak asumsi hipotetis, klaim untuk beristirahat sepenuhnya pada fakta-fakta di observaton, sebagai lawan filsafat spekulatif atau deduktif.
Filsafat Asosiasi
Filsafat seperti yang diajarkan oleh David Hume (1711-1776), seorang filsuf Skotlandia seorang sejarawan, dan oleh John Stuart Mills (1806-1873). Doktrin bahwa hidup ini dijelaskan terutama sebagai datang di bawah princple dari asosiasi dari kondisi ide.
Filasat Kritikal
Kantianisme, Kantian philosohy. Filsafat seperti yang diajarkan oleh Immanuel Kant (1742-1804), seorang filsuf Jerman. Pemeriksaan kekuatan kognisi manusia.
Filsafat Praktis
Etika atau ilmu perilaku.
PARA KREDITUR FILSAFAT KUNO
PARA KREDITUR FILSAFAT KLASIK DAN PERTENGAHAN
PARA KREDITUR FILSAFAT MODERN
CATATAN
Tulisan ini akan direvisi dan dilengkapi lebih lanjut dari waktu ke waktu, sehingga dihasilkan edisi lebih lengkap dan lebih baik.
ARTIKEL TERKAIT DARI PENULIS SAMA
BIBLOGRAFI
REFERENSI
SUMBER INTERNET
http://www.whatisphilosophy.net
http://www.thefreedictionary.com/philosophy
http://www.merriam-webster.com/dictionary/philosophy
http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/philosophy
http://dictionary.reference.com/browse/philosophy
http://en.wikipedia.org/wiki/philosophy
http://www.crystalinks.com/philosophy.html
http://sciphilos.info/docs_pages/docs_philosophy_defined_css.html
KEBIJAKAN PRIVASI | PRIVACY POLICY [ click here ]
(C) 1995-2013 - Achmad Firwany
ARTI LINGUSITIK
Secara harfiyah atau literal, filsafat [arab] atau filosofi (philosophy, inggris < philosophia, yunani), berarti cinta akan kebijaksanaan (love of wisdom); dari bahasa Yunani, phileos = cinta, dan sophia = kebijaksanaan. Dan filsuf atau filosofer (philosopher), berarti pembelajar filsafat, pemilsafat, atau ahli filsafat.
Sebagai pengetahuan, filsafat tak dapat didefinisikan secara tepat karena subjek sedemikian rangkap atau kompleks dan sedemikian bertentangan atau kontroversial. Filsuf berbeda memiliki pandangan dan wawasan berbeda, rangkum pemikiran, cara dan metoda berbeda.
Filsafat bukan satu pelajaran mudah didefinisikan, dan para filsuf sendiri tak pernah sepakat terhadap tiap definisi jelas tentang subjek mereka. Sebaliknya, pertanyaan "apakah filsafat?" itu sendiri adalah pertanyaan filosofik, kemungkinan akan dijawab dengan cara yang agak berbeda oleh para filsuf pemilik sekolah pemikiran berbeda.
ARTI PRAKTIS
Secara umum dan global, filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Sehingga berfilsafat mengandung arti berpikir. Meski demikian tak semua berfikir berarti berfilsafat. Berfilsafat berarti berpikir serius atau dengan kesungguhan secara mendalam untuk menjelaskan tentang kebenaran sesuatu hal.
PERBEDAAN FILSAFAT DENGAN SAINS
Ilmu dalam arti ilmu pengetahuan atau sains, membatasi pemeriksaan, penyelidikan, dan penelitian pada hanya satu bagian atau lingkup terbatas dan tertentu dari keberadaan alam dan segala isinya. Seperti, geologi atau ilmu bumi hanya berurusan dengan bumi, biologi atau ilmu hayat hanya berurusan dengan organisme hidup, linguistika atau ilmu bahasa hanya berurusan dengan bahasa, dan lain sebagainya.
Jadi tiap ilmu tak mencakup hal dibahas dan dikupas oleh ilmu lain. Sedangkan sebaliknya, filsafat memeriksa, menyelidiki, dan meneliti seluruh kenyataan dibahas oleh semua ilmu, dan bagaimana hubungannya kenyataan tersebut satu terhadap yang lain sebagai satu kesatuan utuh. Filsafat memandang semesta alam sebagai satu keberadaan yang tak dibagi, membahas dan mengupas tiap sesuatu dan bagaimana kaitan tiap sesuatu dengan sesuatu yang lain secara tanpa batas.
Sains secara umum dan mendasar, membahas dan mengupas sebab dan akibat peristiwa atau kejadian sesuatu. Sedangkan filsafat mengetahui dan memahami inti dan hakekatnya. Jika sains dalam pembahasannya harus menjawab pertanyaan: "bagaimanakah dan mengapakah demikian", maka filsafat membahasnya jauh lebih mendalam lagi dengan menjawab pertanyaan: "apakah ia sebenarnya, darimanakah asalnya, dan kemanakah akhirnya?"
Jadi filsafat bukan ilmu atau sains, melainkan induk atau titik asal dan sekaligus titik kembali dari segala ilmu. Ketika berbagai ilmu sulit menemukan batasnya dan menemukan interseksi dengan ilmu lain, maka filsafat adalah penyelesaiannya.
BEBERAPA DEFINISI TERMINOLOGIK FILSAFAT
Karena lingkup dan rangkum filsafat sangat luas dan hampir tanpa batas, dan filsuf berbeda memberikan batasan berbeda satu terhadap lainnya, dan cendrung menekankan kepada hal yang menjadi perhatiannya, maka hampir tak mungkin mendefinisikan filsafat secara lengkap dan jelas hanya dalam beberapa kalimat singkat dan ringkas. Berikut adalah beberapa definisi filsafat yang penulis rangkum dari berbagai sumber, dan penulis kategorikan dalam beberapa kelompok.
1. DEFINISI DASAR
- cinta akan kebijaksanaan dan mengejar kebijaksanaan dengan cara intelektual dan disiplin diri moral.
- cinta akan kebijaksanaan sebagai haluan untuk mencari sesuatu, sehingga pengetahuan tentang unsur azas umum, daya, atau sebab dan hukum, sebagai yang menjelaskan fakta dan eksistensi.
- penggunaan akal dan pikiran dalam memahami hal-hal seperti sifat kenyataan dan keberadaan, penggunaan dan batas-batas pengetahuan dan azas-azas yang mengatur dan mempengaruhi pertimbangan moral.
- penyelidikan rasional kebenaran dan azas-azas keberadaan, pengetahuan, atau perilaku, dan hukum umum yang melengkapi penjelasan rasional apapun.
- sistem pemikiran berdasarkan pada atau melibatkan pertanyaan tentang hakekat keberadaan dan kenyataan tiap sesuatu.
- penyelidikan hakikat, sifat, penyebab, atau azas-azas kenyataan, pengetahuan, atau nilai-nilai, berdasarkan pada penalaran wajar daripada metoda empirik.
- pencarian untuk pemahaman umum tentang nilai-nilai dan kenyataan dengan keutamaan spekulativ daripada cara observasional.
2. DEFINISI MENURUT BEBERAPA FILSUF
- Plato: "Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran sejati."
- Aristoteles: "Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, dan terkandung didalamnya ilmu lain, mencakup metafisika, etika, estetika, retorika, politika, dan ekonomika."
- Al Farabi: "Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam mawjud dan bagaimana hakekat sebenarnya."
- Rene Descartes: "Filsafat adalah kumpulan segala ilmu pengetahuan dimana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikan."
- Immanuel Kant: "Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan, yang tercakup didalam empat persoalan:"
- Pertanyaan: "Apakah yang dapat kita ketahui?" Jawaban: "Metafisika!"
- Pertanyaan: "Apakah yang dinamakan manusia?" Jawaban: "Antropologi!"
- Pertanyaan: "Apakah yang seharusnya kita ketahui?: Jawaban: "Etika!"
- Pertanyaan: "Dimanakah ujung harapan kita?" Jawaban: "Teodika!"
3. DEFINISI BERKAITAN DENGAN PANDANGAN FILSUF
- satu sistem konsep-konsep filosofik atau risalah.
- sistem doktrin filsafat.
- ketenangan dari temperamen dan penilaian dicocokan seorang filsuf.
- satu set pandangan, spekulasi, hipotesa, atau teori dari seorang filsuf tertentu mengenai pembelajaran atau aspeknya.
- satu set gagasan atau kepercayaan atau keyakinan terkait ke satu bidang tertentu atau kegiatan, satu spekulasi, hipotesa, atau teori mendasar.
- satu teori mendasari atau mengenai bidang kegiatan atau pikiran.
- sekelompok teori dan gagasan yang berkaitan dengan pemahaman satu topik tertentu.
4. DEFINISI BERKAITAN DENGAN KEPERCAYAAN ATAU KEYAKINAN
- satu analisa dasar dan konsep mengekspresikan kepercayaan mendasar.
- pandangan hidup tak resmi seseorang dan cara mereka berurusan dengan pandangan tersebut.
- kepercayaan paling dasar, konsep, dan sikap dari individu atau kelompok.
- satu tatanan nilai dimana seseorang hidup: memiliki satu filsafat tak biasa dari kehidupan.
- satu sistem tertentu dari kepercayaan, nilai-nilai dan azas-azas.
- analisa kritik terhadap pengandaian dasar, kepercayaan atau keyakinan.
- pembelajaran kritik terhadap azas-azas dasar dan konsep dari cabang tertentu pengetahuan, terutama dengan maksud untuk meningkatkan atau membangun kembali mereka.
5. DEFINISI BERKAITAN DENGAN PEMBELAJARAN
- satu dari pasangan filsafat, yaitu filsafat alam dan manusia, filsafat moral dan sosial, yang diterima sebagai pembentuk pembelajaran ini.
- satu disiplin terdiri dari, logika, metafisika, epistemologi, aestetika, etika, dan politika.
- semua pembelajaran eksklusiv atau ajaran teknik dan seni praktis, atau satu sistem azas untuk panduan dalam urusan praktis.
- filsafat modern merupakan disiplin disajikan dalam kurikulum universitas sains dan seni liberal, tak mencakup ketuhanan, norma dan hukum, medika dan kedokteran.
- ilmu-ilmu dari pembelajaran sebelumnya di universitas.
- ilmu pengetahuan beralasan, suatu sistem ilmiah; seperti, sebelumnya, filsafat alam, kini ilmu alam.
- pembelajaran tentang hakekat dasar pengetahuan, kenyataan keberadaan, dan, ESP (extra sensory perception: persepsi penginderaan ekstra - sixth sense: indera keenam), bila dianggap sebagai disiplin akademik.
6. DEFINISI UMUM DAN KONKLUISV
- Filsafat adalah ilmu yang memeriksa, menyelidiki, meneliti, mempelajari, dan mengungkapkan segala sesuatu secara menyeluruh dan mendalam, mencakup tapi tak terbatas pada, tentang ketuhanan, semesta, dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan lengkap tentang hakekat kenyataan dan kebenaran, sejauh dapat dicapai oleh akal dan pikiran manusia, dan bagaimana sikap manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan tersebut.
Filsafat berkaitan dengan peningkatan pemahaman manusia tentang dunia dan bagaimana manusia harus hidup didalamnya. Ini terdiri dalam bersungguh-sungguh dan berkelanjutan untuk mencapai kebenaran, atau, dimana kebenaran bukan merupakan sasaran tepat, untuk sampai pada posisi paling beralasan tentang isu-isu penting.
Filsafat adalah bidang studi atau pembelajaran yang meliputi subbidang beragam seperti logika, metafisika, epistemologi, estetika, dan etika, dimana orang mengajukan pertanyaan seperti apakah Tuhan ada, apa hakikat kenyataan, apakah pengetahuan adalah memungkinan, dan apa yang membuat tindakan benar atau salah.
Metoda dasar filsafat adalah penggunaan penalaran untuk menilai argumen-argumen mengenai pertanyaan-pertanyaan ini. Namun, ruang lingkup dan metodologi pasti filsafat tidak kaku. Apa yang dianggap sebagai filsafat itu sendiri diperdebatkan, dan beragam di sepanjang tradisi filsafat.
Seperti telah dijelaskan pertama diatas, istilah filsafat berasal dari kata Yunani, philo sophia, yang berarti "cinta akan kebijaksanaan", atau kurang umum "teman kebijaksanaan". Banyak filsuf Yunani kuno membedakan keinginan untuk kebijaksanaan dari keinginan untuk berbagai hal material, keburukan, dan kepuasan keinginan tubuh.
Definisi kebijaksanaan untuk kebanyakan orang Yunani kuno hampir pasti tentang kebajikan dan keinginan untuk pengetahuan dan pendapat tidak palsu. Namun, istilah ini sangat sulit untuk menentukan definisi filsafat modern kini, karena keragaman gagasan yang telah diberi label sebagai filsafat.
Kamus Penguin Filsafat mendefinisikan filsafat sebagai studi tentang "konsep paling mendasar dan konsep umum dan prinsip-prinsip terlibat dalam pemikiran, tindakan, dan keyataan", Ensiklopedia Penguin mengatakan bahwa filsafat berbeda dari sains atau ilmu pengetahuan dalam bahwa pertanyaan-pertanyaan filsafat tak dapat dijawab secara empirik, dan dari agama dalam bahwa filsafat tak menyediakan tempat untuk iman atau wahyu. Namun, titik-titik ini dipertanyakan oleh Kamus Oxford Filsafat, yang menyatakan: "Akhir abad ke-20 ... lebih suka untuk melihat refleksi filosofis sebagai kelanjutan dengan praktik terbaik dari tiap bidang penyelidikan intelektual." Memang, banyak spekulasi dari filsuf awal di bidang filsafat alam akhirnya membentuk dasar bagi penjelasan ilmiah modern pada berbagai subyek.
Secara informal, filsafat bisa merujuk ke pandangan dunia umum atau ke etika tertentu atau kepercayaan.
SEJARAH SINGKAT FILSAFAT
Berdasar pada pengamatan dan penelitian penulis [Achmad Firwany], secara historik dan kronologik, kemungkinan besar, filsafat dikembangkan oleh mantan para pengikut nabi dan rasul Músá (Moses) (±1300-1130 SM, ±170 tahun), pasca "eksodus" dari Thebes, ibukota Mesir, ke Kana`an, di gurun Sinai [sekarang Iraq], menyebrangi Laut Merah | Laut Buluh (Red Sea | Reed Sea), yang penulis perkirakan berlangsung sekitar ±1223, dipimpin oleh Musa dalam usia sekitar ±77 tahun, dimana selanjutnya Műsä memimpin mereka di Sinai (±1223-1183, ±40 tahun), hingga usia ±117 tahun.
- Yang ke barat hingga ke Yunani, membangun peradaban Ionia dan Aeolia, Yunani Kuno, dengan mitologi tentang dewa-dewi yang bersemayam di puncak gunung Olympus. Dari sini kemudian berkembang filsafat barat di Yunani yang kemudian berkembang ke Eropa.
- Yang ke timur hingga ke India, membangun peradaban Arya dan Hindustani, dengan mitologi tentang dewa-dewi yang bersemayam di puncak gunung Himalaya. Dari sini kemudian berkembang filsafat timur di India yang kemudian berkembang ke Cina.
Di Dunia Barat, filsafat memiliki sumber bisa dilacak diantara orang-orang Yunani di Asia Minor pada abad ke6 SM. Filsafat sebagaimana ia muncul dari mitos dan puisi, mulai sebagai spekulasi pada konstituen akhir dan asal-usul alam semesta.
PEMBAGIAN BABAK FILSAFAT
Berdasarkan pada zamannya, filsafat dapat dibedakan atas:
- filsafat kuno, berkembang dari puisi dan mitologi kuno, sejak 700 SM di Asia Minor dan Asia Timur.
- filsafat klasik, pemikiran abad pertengahan, berkembang sejak 1300an di Asia dan Eropa.
- filsafat modern, berkembang sejak 1900an di Asia dan Eropa dan Amerika Serikat.
FILSAFAT KLASIK
Secara historik, filsafat muncul dari keheranan, keingintahuan, dan keinginan manusia untuk mengetahui dan mengerti sesuatu.
Selama berabad-abad, para filsuf telah berupaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti, apa arti dan maksud kehidupan? Bagaimana kita tahu apa yang kita ketahui? Apakah Tuhan itu ada? Apa artinya untuk memiliki kesadaran? Dan, Apakah nilai moral?
Filsafat adalah pembelajaran yang berusaha untuk memahami misteri keberadaan dan kenyataan. Ia mencoba untuk menemukan hakekat kebenaran dan pengetahuan dan untuk menemukan apa nilai dasar dan keutamaan dalam kehidupan. Ia juga mengkaji hubungan antara manusia dan alam dan antara individu dan masyarakat.
Filsafat sehingga adalah suatu bentuk kebutuhan satu proses analisa, kritikisme, interpretasi, dan spekulasi.
FILSAFAT MODERN
Filsafat modern adalah disiplin akademik yang melatih nalar dan logika dalam upaya untuk memahami kenyataan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang pengetahuan, hidup, moralitas dan hakekat manusia, alam, dan segala keberadaan.
Meski banyak topik asli filsafat telah berkembang menjadi bidang pembelajaran lain dari waktu ke waktu, disiplin tetap kaya dan beragam. Filsafat modern berisi beberapa cabang utama pemikiran, yang dirangkum sejak perkembangan filsafat klasik, masing-masing dengan fokus unik mereka sendiri.
CAKUPAN FILSAFAT TEORITIS, filsafat alam dan manusia
- logika, pembelajaran tentang cara berpikir benar dan bagaimana mengembangkan argumen berlaku, mencakup logika semantik lingustik atau arti bahasa, kemudian berkembang menjadi logika simbolik matematik, dan akhirnya logika digital elektronik yang menjadi dasar tekonologi rekayasa elektronik komputer, yang mana bukan bagian dari filsafat.
- matematika: aritmatika, geometri, trignometri, stereometri, aljabar, kalkulus, statistika, dll, pembelajaran tentang bilangan dan perhitungan. Kini berkembang sebagai sains murni diajarkan di sekolah dan kuliah.
- fisika: mekanika [kinetika, statika, dinamika], fluida-dinamika, thermionika, akustika-fonika-sonika, optika-skopika-fotika, elektromagnetika, elektronika, kimia, atomika, biofisika, geofisika, astrofisika, kosmofisika, dll, pembelajaran tentang materi dan energi, ruang dan waktu, dan hubungan mereka. Sejak abad pertengahan, fisika menjadi sains murni diajarkan di sekolah dan kuliah. Dari fisika klasik berkembang menjadi fisika modern. Selanjutnya fisika melahirkan teknologi dan rekayasa. Fisika membidani lahirnya fisiologi, medika atau kedokteran, dan teknologi rekayasa berkaitan, yang mana bukan bagian dari filsafat.
- metafisika: ontologi dan kosmologi [kosmogeni, astronomi, geologi], pembelajaran tentang keberadaan dan kenyataan, apakah sesungguhnya. Mengandung arti pra-fisika dan pasca-fisika, alias diluar fisika (beyond physics), dimana metafisika klasik sebagai pra-fisika, dan metafisika modern sebagai pasca-fisika.
- kosmofisika: pembelajaran tentang semesta, asal dan akhir, dan segala perilakunya, sinergi kosmologi sebagai cabang metafisika dengan fisika, dan kini berhubungan dengan sinergi astronomi dengan fisika menjadi astrofisika, dan geologi dengan fisika menjadi geofisika.
- epistemologi, pembelajaran tentang pengetahuan dan bagaimana diperoleh.
- antropologi: ekologi, arkeologi, dll, pembelajaran tentang manusia dan habitatnya. Kini berkembang sebagai ilmu antropologi diajarkan di universitas.
- psikologi: metapsikologi, parapsikologi, pembelajaran tentang jiwa manusia dan perilakunya. Kini berkembang sebagai ilmu psikologi diajarkan di universitas.
- dll, berkaitan dengan filsafat alam dan manusia.
CAKUPAN FILSAFAT PRAKTIS, filsafat moral dan sosial
- poetika, pembelajaran tentang sastra, puisi dan prosa.
- aestetika, pembelajaran tentang seni, keindahan, dan persepsi artistik.
- etika, pembelajaran tentang moral, susila, norma, budaya, benar dan salah, dan bagaimana orang semestinya hidup. Selanjutnya etika berkembang memberi bentuk dan masukan terhadap hukum adat dan hukum secara umum, yang mana bukan bagian dari filsafat.
- teodika: teosofi, teologi, pembelajaran tentang maha pencipta dan agama
- dialektika, pembelajaran tentang gagasan dan pendapat, dialog dan diskusi, bahasa dan segala sesuatu tentang linguistik dan jurnalistik
- retorika, pembelajaran tentang orasi, presentasi, provokasi, bahasa, gerak, dan sasarannya.
- politika, pembelajaran tentang pemerintahan dan kenegaraan, kewarganegaraan, hak dan kewajibannya. Kini berkembang sebagai ilmu politik diajarkan di universitas.
- ekonomika, pembelajaran tentang kemakmuran. Kini berkembang sebagai ilmu ekonomi diajarkan di universitas.
- dll, berkaitan dengan filsafat moral dan sosial.
BEBERAPA PENGELOMPOKAN FILSAFAT
Filsafat Akademika Atau Institusional
Platonisme. Platonian filsafat, atau filsafat Akademi. Philosphy bahwa Plato (427-347 SM) diajarkan di Akademi dekat Athena.
Filsafat Transkendal Atau Spiritual
Filosofi yang memperlakukan kebenaran transendal, kebenaran intuitif, sebagai lawan filosofi empiris.
Filsafat Empirikal Atau Logikal
Aristotelianisme, Aristotelian filsafat, atau filsafat Cyceum tersebut. Filsafat sebagai taugh oleh Aristotles (384-322 SM), murid dari Plato. Filosofi bahwa dengan contisent pada pengetahuan adventious peroleh oleh pengalaman.
Filsafat Epikurianisme
Epicurianism. Epicurean filsafat, atau filsafat surga. Filosofi bahwa Epicurus (342-270 SM) diajarkan dalam Taman Athena, yang mempertahankan kebebasan dari rasa sakit dan ketenangan pikiran merupakan baik kepala, yang bisa diperoleh dengan kontrol diri dan mengejar kebajikan; keliru refarsed sebagai pholosopher kesenangan dan indugence dari indra.
Filsafat Stoikisme
Stoicisme. Filsafat dari Serambi. Filsafat yang Zeno (342-270 SM), pendiri sekolah Stoic, mengajar di Serambi dari Pecide di Athena.
Filsafat Metafisikal
Filosofi sebagai ontologi atau critism dari kategori.
Filsafat Dogmatik Atau Spekulativ Atau Deduktiv
Filosofi yang menyimpulkan kesimpulan dari asumsi, sebagai lawan dari filsafat eksperimental atau induktif.
Filsafat Bacon Atau Eksperimental Atau Induktiv
Filsafat seperti yang diajarkan oleh Francis Bacon (1561-1526) dan Galileo Galilei (1564-1642). Benar ilmu pengetahuan, filsafat yang menolak asumsi hipotetis, klaim untuk beristirahat sepenuhnya pada fakta-fakta di observaton, sebagai lawan filsafat spekulatif atau deduktif.
Filsafat Asosiasi
Filsafat seperti yang diajarkan oleh David Hume (1711-1776), seorang filsuf Skotlandia seorang sejarawan, dan oleh John Stuart Mills (1806-1873). Doktrin bahwa hidup ini dijelaskan terutama sebagai datang di bawah princple dari asosiasi dari kondisi ide.
Filasat Kritikal
Kantianisme, Kantian philosohy. Filsafat seperti yang diajarkan oleh Immanuel Kant (1742-1804), seorang filsuf Jerman. Pemeriksaan kekuatan kognisi manusia.
Filsafat Praktis
Etika atau ilmu perilaku.
PARA KREDITUR FILSAFAT KUNO
- Hesiod (800 -700?? SM), penyair Yunani.
- Cleobulus (600 -546?), penyair Yunani.
- Thalles (640 -546 SM?), filsuf Yunani, astronom, matematikawan, dan geografer.
- Aesop (600 -546 SM?), penulis Yunani.
- Heraclitus (6? -5??? SM), filsuf Yunani.
- Anaximenes (600 -500?? SM), filsuf Yunani.
- Anaximander (611-547 SM), filsuf Yunani, dan astronomer.
- Phytagoras (582-507 SM), filsuf Yunani, astronomer, matematikawan, murid dari Thalles.
- Xenophanes (538-470 SM), filsuf Yunani, dan penyair.
- Aristides (530-468 SM), politisi Yunani, dan negarawan.
- Cleisthenes (5? -4??? SM), politisi Yunani dan negarawan.
- Themitocles (527-460 SM), politisi Yunani, dan negarawan.
- Cleon (510-400 SM), politisi Yunani, dan demogog.
- Cimon (507-449 SM), politisi Yunani dan negarawan.
- Anaxagoras (500 -428 SM?), filsuf Yunani.
- Protogoras (500 -428 SM?), filsuf Yunani.
- Edoxus (500 -400?? SM), filsuf Yunani, dan matematika.
- Herodotus (500 -400?? SM), sejarawan Yunani.
- Empedocles (495-435 SM), filsuf Yunani.
- Euprides (480-406 SM), filsuf Yunani, murid Anaxagoras dan Protogoras.
- Perminides (470 SM), metafisikawan Yunani.
- Socrates (469 -399 SM?) filsuf, Yunani.
- Hippocrates (460-357 SM), filsuf Yunani, matematika, dan metafisika.
- Democritus (460-352), filsuf Yunani, dan fisikawan.
- Pericles (457-429 SM), politisi Yunani.
- Cleostratus (440-310 SM), filsuf Yunani, astronom, dan matehematician.
- Aristippus (435-366 SM), filsuf Yunani.
- Xenophon (435-345 SM), filsuf Yunani, dan politisi.
- Plato (429|427?-364|347? SM), filsuf Yunani, dan politisi, murid Socrates.
- Diogenes (412-323 SM), filsuf Yunani.
- Aeschines (389-314), politisi Yunani, dan orator.
- Demosthenes (384-322), politisi Yunani, dan orator.
- Aristotles (384|382?-322 SM), filsuf Yunani, etikawan, logikawan, biolog, dan psikolog, murid Plato.
- Theophrastus (382-287), filsuf Yunani.
- Epicurus (342-270 SM), filsuf Yunani, dan metafisikawan.
- Zeno (342-270 SM), filsuf Yunani, dan matematikawan.
- Leucipus (350-200?? SM), filsuf Yunani, murid Zeno.
- Aechipus (350-200?? SM), filsuf Yunani, dan matematikawan.
- Aristarchus (310-230 SM), astronom Yunani.
- Euclideus (300-200?? SM), matematikawan Yunani.
- Archimedes (287-212 SM), filsuf Yunani, matematikawan, dan metafisikawan.
- Erastosthenes (276-195 SM), astronom Yunani, dan matematikawan.
- Apollonius (262-150 SM), matematikawan Yunani, dan ahli bahasa.
- Aristarcis (220-142 SM), kritisi Aleksandria, dan ahli bahasa.
- Hipparchus (160-125 SM), astronom Aleksandria.
- Dyonysius (68-?), sejarawan dan orator Halicarnacus.
- Epictetus (60-117), filsuf Stoic Romawi.
- Nicomanchus (75-125), matematikawan Palestina.
- Claudius Ptolemaeus (100-150), astronom Aleksandria, dan geografer, pencetus teori geosentrik.
- Lucianus (125-210), ahli pidato.
- Galen (129-200), matematikawan Aleksandria, dan dokter.
- Heron (150-250), matematikawan Aleksandria, dan dokter.
- Diophantus (250-350), matematikawan Aleksandria.
- Papus (284-305), matematikawan Aleksandria.
- Proclus (410-485), filsuf dan matematikawan.
- Metrodotus (475-525), matematika, dan ahli bahasa.
- Al Farabi (870-950), filsuf Arabiya.
- ...
PARA KREDITUR FILSAFAT KLASIK DAN PERTENGAHAN
- William dari Ockham [juga Occam] (1??? -1.349?), filsuf Inggris-Perancis.
- Roger Bacon (1214? -1.294)
- Nicholaus Copernicus (1473-1543), astronom Polandia, pencetus teori heliosentrik.
- Giorgano Bruno (1549-1600), filsuf Italia, dan astronom.
- Francis Bacon (1561-1526)
- Tycho Brache (1546-1601), astronom Denmark.
- Galileo Galilei (1564-1642), filsuf Italia, astronom, matematikawan, dan fisikawan.
- Johannes Keppler (1571-1630), Astronom Jerman, murid Tycho Brache.
- Rene Descartes (1596-1650)
- Blaise Pascal (1623-16.620, filsuf Perancis, matematikawan, dan fisikawan.
- Christian Huygens (1629-95), astronom Belanda.
- Baron Spinoza (1632-1677)
- John Locke (1642-1727)
- Sir Isaac Newton (1642-1727), matematikawan dan fisikawan Inggris.
- Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716)
- Edmund Halley (1656-1742), astronom Inggris.
- Samuel Clarke (1675-1729)
- James Bradley (1693-1762), astronom Inggris.
- David Hume (1711-1776), filsuf dan sejarawan Skotlandia.
- Joseph Louis Lagrange (1736-1813), astronom Perancis.
- Immanuel Kant (1724|1742?-1804)
- George Wilhelm Fiedrich Hegel (1770-1831)
- John Herschel (1792-1871)
- Auguste Comte (1798-1857), filsuf Perancis
- William Parsons, 3rd Earl of Rosse (1800-67). astronom Irlandia
- John Stuart Mills (1806-1873)
- Stephen Alexander (1806-83), astronom Amerika Serikat
- ....
PARA KREDITUR FILSAFAT MODERN
- Anders Jonas Angstrom (1814-1874), astromomer Swedia.
- George Boole (1815-1864), matematikan, logika matematika simbolik.
- Hermann Ludwig Ferdinand von Helmholtz (1821-94), fisikawan Jerman.
- Sir William Thomson-Lord Kelvin (1824-1907), fisikawan Inggris.
- James Clark Maxwell (1831-79), fisikawan Skotlandia.
- Charles Sanders Peirce (1839-1914), logika matematika simbolik.
- Gottlob Frege (1847-1925), logika matematika simbolik.
- Wilhelm Konrad Roentgen (1854-1923), fisikawan Jerman.
- Heinrich Rudolf Hertz (1857-94), fisikawan Jerman.
- Joseph Norman Lockyer (1836-1920), astronom Inggris.
- Walter Baade (1839-1960), astronom.
- Max Karl Ludwig Planck Erns (1858-1947), fisikawan Jerman.
- Robert Andrews Millikan (1868-1953), fisikawan Amerika Serikat.
- Herber Doust Curtis (1872-1942), astronom Amerika Serikat.
- George Edward Moore (1873-)
- Ejnar Hertzsprung (1873-1967), astronom Denmark.
- Henry Norris Russell (1877-1957), astronom Amerika Serikat.
- Henry Norris Russell (1877-1957), astronom Amerika Serikat.
- Albert Einstein (1879-1955), fisikawan dan kosmolog Jerman-AS
- Edwin Powell Hubble (1889-1953), astronom Amerika Serikat.
- Arthur Holly Compton (1892-1962), fisikawan Amerika Serikat.
- Rudolf Leo B. Mindowski (1895-)
- Donald Howard Menzel (1901-), astronom Amerika Serikat.
- Paul Andrien Maurice Dirac (1902-), fisikawan Inggris.
- Maurice Goldhaber (1911-), fisikawan Austria-Amerika Serikat
- James Alfred Van Allen (1914-), fisikawan Amerika Serikat.
- Herbert Friedman (1916-), astronom Amerika Serikat
- Martin Ryle (1918-), astronom Inggris.
- Ludwig Wittgenstein (1922-)
- Stephen Hawkings (1942-), fisikawan dan kosmolog Inggris.
- ...
CATATAN
Tulisan ini akan direvisi dan dilengkapi lebih lanjut dari waktu ke waktu, sehingga dihasilkan edisi lebih lengkap dan lebih baik.
ARTIKEL TERKAIT DARI PENULIS SAMA
- SEKILAS MEMAHAMI FILSAFAT
- METAFISIKA
- METAFISIKA: ONTOLOGI DAN KOSMOLOGI
- DOGMA, LOGIKA, DAN PARADIGMA
- MEMAHAMI KEGAIBAN
BIBLOGRAFI
- Bakry, Hasbullah. Sistematik Filsafat. Pen. Wijaya. Jakarta, 1973, cet. ke4
- Bonner, Francis T., and Melba Phillips, Principles of Physical Science, Massachusettts, Reading: Addison-Wesley Publishing Co., Inc., 1957.
- Bronowski, J., The Common Sense of Science, Harmondsworth, Middlesex: Penguin Books, Ltd., reprinted, 1968.
- Calder, Titchie, Science in Our Lives, New York: The New American Library of World Literature, Inc., 1st printing, 1955.
- Conant, James B., On Understanding Science – A Famous Scientist Explains Science And Its Role Today, New York: The New American Library of World Literature, Inc., 7th printing, 1958.
- Downs, Robert B., Asrul Sani (penterjemah). Books That Changed The World [Buku-Buku Yang Merubah Dunia]. Franklin Pubs, Inc. New York USA. PT Pembangunan. Jakarta, 1959
- Easton, C. Steward, The Heritage of The Past – From The Earliest Times to The Close of The Middle Ages, New York: Holt, Rinehart And Winston, 1963.
- Harahap. F.K.M. Tokoh-Tokoh Dunia di Lapangan Berpikir. Pen. Jakarta Press. Jakarta, 1959
- Hatta, Mohammad. Pengantar ke jalan Ilmu dan Pengetahuan. PT Pembangunan. Jakarta, 1959
- Hatta, Mohammad. Alam Pikiraan Yunani [1/2/3]. Pen. TintaMas. Jakarta, 1966
- Poedjawijatna, I. R., Logika – Filsafat Berpikir, Jakarta: Penerbit Obor, 1969.
- Poedjawijatna, I. R., Tahu dan Pengetahuan, Jakarta: Penerbit Obor, 1967.
- Sagan, Carl, Cosmos – The Story of Cosmic Evolution, Science And Civilization, London: Futura Publications, Macdonald & Co (Publisher) Ltd., 1983.
- Suryadipura, R. Paryana, Alam Pikiran, Bandung: Neijenhuis & Co. N.V., 1950.
- Suryadipura, R. Paryana, Manusia Dengan Atomnya — Dalam Keadaan Sehat Dan Sakit — AntropoBiologi Berdasarkan MetaFisika, Jakarta: Bumi Aksara, edisi ke2, cetakan ke1, 1994.
REFERENSI
- Barnhart, Robert K. (editor), The World Book Dictionary, Chicago, Ilinois: World Book, Inc., 1988.
- Cayne (editor In Chief), Benard S., Encyclopedia Americana, Danbury, Connecticut: Grolier Incorporated, 1981.
- Evans, Bergen, Dictionary of Mythology, New York: Dell Publishing Co., Inc., 1st printing, 1972.
- Funk (editor), Charles Earle, New College Standard Dictionary, New York: Funk & Wagenalls Company, 1956.
- Kondo (editor), Herbert, The New Book of Popular Science, Connecticut, Danbury: Grolier Inc., 1981.
- Watson, Jane Werner, The World of Science, New York: Golden Press Inc., 1966.
SUMBER INTERNET
http://www.whatisphilosophy.net
http://www.thefreedictionary.com/philosophy
http://www.merriam-webster.com/dictionary/philosophy
http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/philosophy
http://dictionary.reference.com/browse/philosophy
http://en.wikipedia.org/wiki/philosophy
http://www.crystalinks.com/philosophy.html
http://sciphilos.info/docs_pages/docs_philosophy_defined_css.html
KEBIJAKAN PRIVASI | PRIVACY POLICY [ click here ]
(C) 1995-2013 - Achmad Firwany
Tidak ada komentar:
Posting Komentar