Klo kita-kita masih PERAWAN...
kita tolak mentah-mentah mereka LELAKI yang sudah punya isteri,
tapi...
kita ada keterbukaan bagi LELAKI / BAPAK punya ANAK YATIM kerana ditinggal oleh isterinya yang telah tiada...
Kasihan bener seorang BAPAK yang ditinggal oleh ISTERI, sedangkan masih punya tanggungan ANAK YATIM yang musti butuh belai kasih dari seorang 'calon' IBU...
2
Betichuu jg sebaliknya...
Klo kita-kita masih LELAKI BUJANG...
kita tolak mentah-mentah mereka PEREMPUAN yang sudah punya suami, 'POLYANDRI'
tapi...
kita ada keterbukaan bagi IBU punya ANAK YATIM kerana ditinggal oleh suaminya yang telah tiada...
Kasihan bener seorang IBU yang ditinggal oleh SUAMI, sedangkan masih punya tanggungan ANAK YATIM yang musti butuh belai kasih dari seorang 'calon' BAPAK...
HANYA MANUSIA BERAKAL YANG BISA MEMAHAMI TS diatas...
3
Mengharap seorang 'calon' BAPAK'tiri dan IBU'tiri.
Memang dirasa beraaaat sekali kiranya... menikahi JANDA/DUDA beranak yatim bagi PEMUDA/PEMUDI, trutama menganggap per-NIKAH-an sbgai jln pelepas kehendak SYAHWAT.
tetapi...
Bagi LELAKI/PEREMPUAN yg lebih mementingkan keredhaan ALLAH serta keselamatan umum, maka me-NIKAH-i JANDA/DUDA (yg py ank yatim / piatu) selaku ISTERI'bekas/SUAMI'bekas pengganti pendamping hidup yang telah lebih dulu tiada adalah tindakan logis, kiranya NABI MUHAMMAD adalah sbgai USWAH KHASANAH dalam masalah NIKAH yg seperti ini.
4
tertang inilah maksud qs. 4/3 mnyelesaikan persoalan trsbut dg memerintahkan lelaki yg berkesanggupan agar ber-POLYGAMI iaitchuu menikahi JANDA BERANAK YATIM, ttapi tiada satu ayat lain yg membolehkan LELAKI ber-ISTERI untuk menikahi perempuan lain yg tidak ber-ANAK YATIM... XIXI
Kalau selama ini pernah berlaku bahwa seorang lelaki beristri lebih dari satu, sedangkan tiada dari isterinya itchuu beranak yatim, maka lelaki itchuu tdk memiliki dasar hukum atas perbuatannya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar