Ilmu di dalam AlQur'an
sangat dalam. Namun untuk menggali AlQur'an tidak diperbolehkan tidak
memandang aspek tekstual. Banyak yang merasa AlQur'an perlu digali tanpa
memandang apa apa yang tersurat. Kaidah tata bahasa dibuang (pada kasus
ekstrem). Arti kata, jenis kata, syntax, konteks dalam kalimat. Konteks
dengan ayat sebelum atau sesudah atau dengan ayat lain tidak
diindahkan. Jika arti kata sudah sembarangan diputar maka jenis kata
bisa berubah, syntax bisa berubah dan konteks akan berantakan semua.
Dalam dunia pendidikan manapun tidak dibenarkan. Contoh buku fisika,
biology, Accounting, Economy dst yang kata di dalam kalimat dirubah
rubah, dikiaskan, lalu kalimat menjadi lain sama sekali. Dipastikan
seluruh pengembangan ilmu pengetahuan yang ada sampai sekarang di
berbagai bidang akan tidak ada, ketika arti satu kata ternyata mempunyai
maksud lain, ketika satu kata bukan kata tersebut, dan semuanya ini
tanpa mempunyai parameter kias yang jelas - alias sesuka hati). Ketika
bahasa sudah efektif maka tidak akan ada hasil yang bisa dicapai
manusia.AlQur'an itu luas dan baru bisa digali setelah aspek tekstual dibaca secara benar, tanpa penyuratan tidak ada penyiratan. Silahkan didebat oleh para perubah AlQur'an dari tempatnya.
wasalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar