Alquran memang ada memberikan contoh tentang tingkat peradaban yang telah dicapai oleh Manusia sebelum Noah, yaitu pada ayat suci yang maksudnya sebagai berikut: 71:25. Dari apa-apa tentang kesalahan (perhitungan teknik pesawat angkasa luar) mereka, mereka dibenamkan (tertarik oleh Rawesia Surya) lalu dimasukkan ke dalam api (Surya), maka tidaklah mereka peroleh untuk mereka selan Allah selaku penolong.
71:26. Dan berkatalah Noah: "Wahai Tuhanku, janganlah Engkau tinggalkan di atas Bumi ini dari orang-orang kafir itu selaku penduduk".
Puncak dari keilmuan manusia yang hidup di muka Bumi tidaklah akan melebihi dari keilmuan penerbangan angkasa luar, hal ini telah disinyalir oleh ayat 53:17. Suatu missi yang dikirim ke planet lain tentunya memperlihatkan ketinggian ilmu di segala bidang seperti astronomi, geology, radio, pesawat, makanan dan lain-lainnya. Maka Alquran memberi contoh ketinggian peradaban manusia sebelum Noah dengan missi angkasa luar seperti itu, yaitu contoh yang mencakup ketinggian ilmu di segala bidang.
Ayat 71:25 menyatakan kesalahan teknik atau kesalahan perhitungan, dengan kesalahan itu missi penerbangan Manusia sebelum Noah ada yang dimasukkan ke dalam api yang tentunya Surya, bukanlah di Akhirat nanti tetapi telah mereka alami. Hal ini dibuktikan oleh do'a Nabi Noah pada ayat 71:26. Jika missi itu telah berani mengelilingi Surya untuk tugas penyelidikan dengan memakai pesawat berawak, maka tentunya Manusia sebelum Noah itu telah melakukan antar planet dengan sebaiknya dalam daerah tatasurya kita ini. Hanya saja mungkin mereka belum dapat memperhitungkan betapa besarnya daya tarik Rawasia Surya dan karenanya mereka tertarik jatuh ke dalam bola api raksasa itu.
Hal ini patut menjadi perhatian bagi missi angkasa luar kini untuk tidak mendekati Surya karena bola api ini memiliki daya tarik yang ribuan kali lebih besar dari apa yang dimiliki Bumi. Dengan daya tarik demikian dia sanggup menahan sepuluh planet untuk tetap beredar keliling tubuhnya.
71:26. Dan berkatalah Noah: "Wahai Tuhanku, janganlah Engkau tinggalkan di atas Bumi ini dari orang-orang kafir itu selaku penduduk".
Puncak dari keilmuan manusia yang hidup di muka Bumi tidaklah akan melebihi dari keilmuan penerbangan angkasa luar, hal ini telah disinyalir oleh ayat 53:17. Suatu missi yang dikirim ke planet lain tentunya memperlihatkan ketinggian ilmu di segala bidang seperti astronomi, geology, radio, pesawat, makanan dan lain-lainnya. Maka Alquran memberi contoh ketinggian peradaban manusia sebelum Noah dengan missi angkasa luar seperti itu, yaitu contoh yang mencakup ketinggian ilmu di segala bidang.
Ayat 71:25 menyatakan kesalahan teknik atau kesalahan perhitungan, dengan kesalahan itu missi penerbangan Manusia sebelum Noah ada yang dimasukkan ke dalam api yang tentunya Surya, bukanlah di Akhirat nanti tetapi telah mereka alami. Hal ini dibuktikan oleh do'a Nabi Noah pada ayat 71:26. Jika missi itu telah berani mengelilingi Surya untuk tugas penyelidikan dengan memakai pesawat berawak, maka tentunya Manusia sebelum Noah itu telah melakukan antar planet dengan sebaiknya dalam daerah tatasurya kita ini. Hanya saja mungkin mereka belum dapat memperhitungkan betapa besarnya daya tarik Rawasia Surya dan karenanya mereka tertarik jatuh ke dalam bola api raksasa itu.
Hal ini patut menjadi perhatian bagi missi angkasa luar kini untuk tidak mendekati Surya karena bola api ini memiliki daya tarik yang ribuan kali lebih besar dari apa yang dimiliki Bumi. Dengan daya tarik demikian dia sanggup menahan sepuluh planet untuk tetap beredar keliling tubuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar