TELADAN BAIK DAN TELADAN BURUK

DUA PASANGAN JAZAM BERLAWANAN


Yang dimaksud dengan jazam adalah peraturan, keputusan, kepastian, ketentuan, ketetapan, atau keyakinan teguh, tegas, dan pasti dan tiada keraguan padanya. Jadi tidak berdasarkan pada dugaan atau sangkaan. Dalam konteks ini, jazam dibedakan atas dua pasang, dimana sepasang-berpihak pada kesejatian atau kebenaran, sementara sepasang-lagi berpihak pada kepalsuan atau kekeliruan, dan dimana sepasang-berlandasakan pada dalil, sedangkan sepasang-lagi tak berlandasakan pada dalil. Adapun empat jazam ini adalah:
  1. ma’riyfat, identik dgn kepemimpinan benar dan baik.
  2. taqlid shahiyh, identik dgn kepengikutan benar dan baik.
  3. jahil murakkab, identik dgn kepemimpinan salah dan buruk.
  4. taqlid bathil, identik dgn kepengikutan salah dan buruk.

Krn ini meminjam istilah bhs Arab, penjelasannya adalah sbb.


  • Ma’riyfat (pengenalan, pemahaman, pengertian, pengetahuan, recognition, comprehension, understanding, knowledge) adalah jazam yang mufakat pada haq dan dengan berdasarkan pada dalil. Artinya, tindakan yg benar dan baik, dan beralasan dan berlandaskan pd kebenaran dan kebaikan. Ini adalah jalur diambil oleh para pemimpin baik, sbg pengemudi kendaraan bergerak ke arah benar.
  • Taqlid shahiyh (keikutsertaan benar, right follow) adalah jazam yang mufakat pada haq dan tanpa berdasarkan pada dalil. Artinya, tindakan yg benar dan baik, tp tanpa alasan, melainkan hanya krn ikut kpd yg benar dan baik. Ini adalah jalur diambil oleh para pengikut baik, sbg penumpang kendaraan bergerak ke arah benar.
  • Jahil murakkab (kebodohan beralasan, reasonable stupidity) adalah jazam yang tidak mufakat pada haq dan dengan berdasarkan pada dalil. Artinya, tindakan yg salah dan buruk, dan beralasan dan berlandaskan pd kesalahan dan keburukan. Inbi adalah jalur diambil oleh para pemimpin buruk, sbg pengemudi kendaraan bergerak ke arah salah.
  • Taqlid bathil (keikutsertaan salah, wrong follow) adalah jazam yang tak mufakat pada haq dan tanpa berdasarkan pada dalil. Artinya, tindakan yg salah dan buruk, tp tanpa alasan, melainkan hanya krn ikut kpd yg salah dan buruk. Ini adalah jalur diambil oleh para pengikut buruk, sbg penumpang kendaraan bergerak ke arah salah.
. . .
Demikian semoga bisa dicerna dan berguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...